Ragam Tradisi Unik Kota Magelang

Ragam Tradisi Unik Kota Magelang

Ragam Tradisi Unik Kota MagelangRagam Tradisi Unik Kota Magelang – Sebagai kota tertua kedua di Indonesia, Magelang memiliki keragaman budaya dan adat. Masuknya arus modernisasi ke Magelang. Tidak lantas melunturkan keduanya Hal itu di buktikan dengan lima adat unik di Magelang yang tetap di gelar sampai sekarang. Di lansir dari laman junglepartyhostal.

Tradisi unik yang ada di kota magelang sangat di lestarikan penduduk magelang di karenakan penduduk kota ini merasa semakin mengikutin tradisi yang sudah menjadi turun temurun rezeki merekas semakin melimpah.

Itu sebabnya penduduk magelang melestarikan tradisi yang berada di kota mereka. Berikut salah satu dari beberapa tradisi unik yang ada di kota magelang sebagai berikut.

 Sungkem Tlompak

Sungkem tlompak merupakan tradisi yang di gelar oleh warga Desa Banyusidi yang tinggal di lereng Gunung Merbabu. Mereka mengadakannya setiap momen idulfitri untuk mengirim doa dan memohon keselamatan kepada Yang Mahakuasa. Daftar Slot Pragmatic Bet 200

Tradisi sungkem tlompak di rayakan dengan menyajikan tumpeng beserta lauknya. Ada juga sesajen kembang, sayuran, dan buah-buahan. Beberapa orang yang ikut dalam acara ini mengenakan kostum tradisional, seperti kostum penari topeng dan Gatotkaca.

Sedekah Candi Gunung Wungkir

Anda pernah ke Candi Gunung Wukir? Situs ini menjadi lokasi di temukannya prasasti tertua di Indonesia. Setiap setahun sekali, warga mengadakan ritual di Situs Gunung Wukir. Tujuannya, selain mengungkapkan rasa syukur, juga sebagai sarana mengenalkan prasasti yang ada di sana.

Ritual sedekah di awali dengan acara arak-arakan kelilingi desa. Warga yang ikut boleh menggunakan sepeda motor saat acara arakan. Setelah itu, mereka berhenti di sebuah kawasan, tempat upacara. Di sana sudah ada gunungan tumpeng beserta lauknya, tamu undangan, dan ketua panitia yang bersiap memulai ritual.

Ragam Tradisi Unik Kota Magelang

Ruwat Bumi di Gunung Tidar 

Jika biasanya gunung terletak di kawasan bukit, kali ini berada di tengah Kota Magelang. Itulah Gunung Tidar—yang di sebut sebagai “pakunya tanah Jawa.

Tinggi Gunung Tidar hanya 503 Mdpl. Namun, untuk menuju ke puncaknya, Anda perlu melewati ratusan anak tangga.

Nah, di Gunung Tidar terdapat ritual yang di kenal dengan ruwat bumi. Acara ini di hadiri oleh masyarakat sekitar. Mereka mengenakan pakaian tradisional saat datang ke Gunung Tidar.

Selain itu, tiap perwakilan kelurahan atau desa harus membawa tumpeng dan lauknya. Ada dua tumpeng yang di sajikan, yakni tumpeng lanang dan wadon.

Ritual Pradaksina

Pradaksina di selenggarakan di Candi Borobudur saat matahari terbit. Ritual ini di lakukan oleh para biksu. Mereka mengenakan topi merah berbentuk jambul sambil berputar mengelilingi candi sebanyak tiga kali.

Sebagian dari mereka bertugas meniup terompet dan kerang serta membawa bunga teratai berbahan kertas. Bunga itu berisi lilin yang menyala. Usai ritual pradaksina, bunga teratai di letakkan di tepi candi.

About the Author

You may also like these