
Tanda-Tanda Sudah Saatnya Kamu Ambil Cuti Kerja dan Pergi Piknik
Tanda-Tanda Sudah Saatnya Kamu Ambil Cuti Kerja dan Pergi Piknik
Tanda-Tanda Sudah Saatnya Kamu Ambil Cuti Kerja dan Pergi Piknik – Stres adalah reaksi seseorang baik secara fisik maupun emosional (mental/psikis) apabila ada perubahan dari lingkungan yang mengharuskan seseorang menyesuaikan diri. Stres adalah bagian alami dan penting dari kehidupan, tetapi apabila berat dan berlangsung lama dapat merusak kesehatan kita.
Ada kalanya tubuh memberi sinyal untuk istirahat setelah lelah bekerja atau mulai capek mengutak-atik berkas di meja kantor dan bergelut di depan komputer. Namun, untuk beberapa waktu, kelelahan tak hanya cukup diobati dengan tidur seharian atau menonton film di bioskop.
Kadang kala, kelelahan juga butuh diobati dengan liburan dan menyambangi poker deposit pulsa 10rb tanpa potongan tempat-tempat wisata yang menyegarkan pikiran serta mata. Ini dia tandanya kalau tubuh harus diajak plesir dan saatnya kamu mengambil cuti di kantor.
1. Kerja mulai gak fokus, pikiran ngambang ke mana-mana.
Kerjaanmu mulai keteteran. Cuma ngisi form aja salah. Lalu, masukin data juga keliru. Pokoknya, belakangan kerjamu jadi berantakan banget. Tubuh sih boleh di kantor, tapi pikiran udah melancong sampai ke antah berantah. Ini berarti pikiranmu lagi mencapai titik kelelahan maksimal. Saatnya kini mulai mengambil cuti dan mengepak ransel.
2. Mulai uring-uringan di kantor. Kesalahan dikit jadi bulan-bulanan.
Kayaknya, apa aja berujung salah. Mau kerja ini salah, itu salah. Alhasil, yang ada hanya emosi dan jadi gak profesional. Bawaannya pingin marah-marah.
3. Jelas produktivitas menurun drastis. Wah, rambu-rambu kena surat peringatan nih.
Biasanya bersemangat kerja, tapi kali ini gak sama sekali. Target-target gak terpenuhi, deadline pun gak kekejar. Dalam hati memang merasa bersalah, tapi rasanya gak tahu mau ngapain. Nah inilah saatnya kamu rehat sejenak dari pekerjaan yang menumpuk.
4. Jadi super sensitif kayak orang lagi PMS.
Di ingetin sama temen dikit ngambek. Dicolek sama kanan-kiri malah jadi berantem. Seremnya kayak orang yang lagi pra-menstruasi. Bisa-bisa hal kecil malah jadi besar.
5. Baper tingkat dewa. Kerja pun jadi terganggu.
Biasanya kebaperan melanda kala si bos mulai menegur. Sebetulnya memberi teguran biasa, tapi responsnya malah kebangetan. Merasa dunia runtuh hanya gara-gara bos bilang kalau kerjaan banyak yang salah. Hal-hal kecil seperti ini bisa bikin nangis seharian.
6. Jam kerja banyak dipakai buat searching paket liburan.
Daripada cuma nyari-nyari di Internet dan hasil akhirnya mengganggu jam kerja, lebih baik langsung ajukan cuti, booking tiket, kepak ransel, dan berangkat.
7. Kehilangan ide-ide segar karena didera suntuk yang berlebihan.
Otak yang lelah membuat pikiran jadi mentok, gak bisa di ajak bereksplorasi. Alhasil, ide yang biasanya muncul tanpa di suruh pun jadi stuck dan gak mau keluar. Inilah saatnya si otak butuh di manjakan.
8. Merasa memiliki beban kerja yang paling berat, padahal aslinya ringan-ringan aja.
Ketika otak mulai capek, kerjaan yang ringan sekali pun bakal terasa menjadi beban yang sangat berat. Istirahatkan sebentar dan manjakan dengan liburan. Setelah itu, beraktivitaslah lagi seperti biasa.
9. Bawaannya gelisah dan gak bisa anteng di depan meja kerja.
Duduk 15 menit aja rasanya gak betah. Mulai gelisah, padahal gak tahu apa penyebabnya. Alhasil kerjaan di tinggal, sementara si empunya tugas malah ngeloyor begitu aja. Di saat seperti ini kamu mulai gak profesional dan rasa-rasanya butuh waktu rehat sejenak dari rutinitas.
10. Sehari kerja rasanya lama banget, seperti bertahun-tahun.
Baru sejam kerja, sudah lihat jam dan nunggu kira-kira berapa jam lagi bisa pulang. Pikiran pun jadi berfokus pada jam, bukan dengan kerjaan.
Nah, kalau kamu sudah mengalami sedikitnya dua atau tiga dari tanda-tanda di atas, itu sudah selayaknya kamu mengambil cuti dan memantapkan diri buat beli tiket liburan.